Menuju “Indonesia Baru”
Berikut ini adalah 10 alasan mengapa Jokowi patut dicapreskan di 2014 demi “Indonesia Baru”
1. Dilihat dari rekam jejak
dan sepak terjangnya dalam hal kesehatan, pendidikan, perlindungan warga
negara, perekonomian rakyat, dll, Jokowi adalah seorang pemimpin yang Konstitusionalis.
Artinya beliau taat, mengerti, dan melaksanakan amanah UUD 1945 dan
Pancasila (yang adalah hukum tertinggi dan fondasi Republik ini). Beliau
mampu memimpin bangsa ini kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila
2. Beliau tidak mempunyai hutang dan beban apapun kepada siapapun, baik itu beban moral, politik, bisnis, uang, hutang budi, dlsbg, kecuali kepada Rakyat yang dipimpinnya
3. Beliau menganut sistem “Principled Leadership”.
Artinya beliau memimpin berdasarkan prinsip, tidak bisa dinego, disuap,
dipengaruhi, diancam, dlsbg. Bahkan bawahannya yang tidak mengikuti
prinsip prinsip beliau akan dijatuhkan sangsi, ditinggal, dipindahkan,
atau bahkan dipecat
4. Beliau adalah seorang pemimpin yang bersih alias bebas dari segala bentuk KKN.
Ini disebabkan oleh poin #3. Tidak pernah ada satu kasus korupsi apapun
yang menyeret atau mengarah kepadanya. Malah sebaliknya, para
bawahannya yang terlibat KKN langsung dipecat
5. Beliau adalah pemimpin yang tegas dan berani mengambil segala resiko, asalkan keputusan dan solusinya sejalan dengan prinsip prinsip beliau (seperti dalam poin # 3)
6. Beliau adalah pemimpin yang visioner dan “Results-Oriented”.
Artinya beliau selalu memimpin dengan fokus pandangan dan tujuan ke
depan, selalu mempunyai target pembangunan, dan senantiasa mengawal dan
memastikan targetnya terrealisasi
7. Beliau adalah pekerja lapangan dan “Problem-Solver”.
Alasan utama, beliau mengerti bahwa masalah selalu ada di lapangan
bukan di kantor. Oleh sebab itu beliau sering terjun ke lapangan untuk
mendengarkan langsung keluh-kesah warga, baru kemudian beliau memetakan
masalah. Setelah tahu masalahnya, solusi dan anggaran langsung
dirumuskan dan diputuskan. Alasan kedua, beliau sering kembali ke
lapangan untuk mem-follow-up, mengecek dan mengawal progressnya
8. Kalau beliau terpilih sebagai RI-1, semua
jajaran mentri dalam kabinet Jokowi bisa dipastikan orang orang yang
bersih, professional, dan ahli dalam bidangnya masing-masing
(tidak seperti kabinet sekarang: hasil transaksi politik dan bagi-bagi
“kue kekuasaan” antar Parpol). Artinya, 1 Jokowi menjadi puluhan
“Jokowi”. Juga, semua jajaran Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, dll, se Indonesia akan “diluruskan”.
Mengutip kata kata pak Basuki, Wagub DKI sekarang, kalau kepala
“lurus”, semua bawahannya bisa “diluruskan”. Satu lagi, Jakarta juga
akan semakin maju kalau Jokowi presiden karena Pempus dan Pemprov dan
para mentri bersangkutan akan bermitra dan saling mendukung dalam
membangun ibukota
9. Yang tidak kalah pentingnya, semua
jajaran Polri (yang berada langsung dibawah komando Presiden) bisa
dipastikan akan “dibersihkan” dari oknum oknum Jendral kotor dan korup.
Seperti dalam poin #8, kalau pimpinan Polri bersih, semua anggota
corpsnya mudah “dibersihkan”. Kalau Polri bersih, semua bentuk KKN di
negri ini bisa “dibabat habis”
10. Yang juga tidak kalah pentingnya, APBN akan “diselamatkan”, tidak bocor, “ditransparansikan”, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh Rakyat Indonesia
10 poin diatas menunjukkan bahwa kaliber seorang Jokowi adalah kaliber seorang presiden, setara dengan kaliber Soekarno atau Obama. Jokowi layak disebut “Little Soekarno” atau “Little Obama” karena postur tubuhnya yang kurus tapi gesit.
Mari kita bayangkan sejenak “Indonesia Baru”:
RI-1nya Jokowi, RI-2: ?, Mentri-mentrinya ahli dan professional,
Polrinya relatif bersih, Gubernur/Walikota/Bupati/dll juga relatif
bersih. Maka: 1) Keadilan dan penegakan hukum akan berdiri tegak 2) Republik yang kaya raya ini akan maju pesat mengejar ketinggalannya dari negara negara tetangga, dan akhirnya 3) seluruh rakyat Indonesia akan sejahtera.
sumber
0 Komentar