Follow @ Yo.!Templates

header ads

Adab-Adab Berdoa


Berdoa
Sebuah truk melaju dengan cepatnya persis di depan mobil yang saya kendarai. Di belakang truk tersebut jelas terlihat sebuah tulisan dengan huruf kapital yang besar-besar: KALAH ARTO MENANG DHUNGO. Tak ada makna yang saya tangkap dari tulisan itu selain hadirnya optimisme dari si pemilik atau sopir truk tadi. Betapa hebatnya kekuatan doa. Harta mungkin dia kalah, tapi dia merasa kaya dengan doa.

Jangan sepelekan kekuatan doa. Lebih-lebih bila doa itu dilantunkan oleh ibu kita. Kamu boleh merasa yakin atas hasil usaha dan perjuangan yang kamu lakukan, tapi jangan sampai kosong tanpa disertai doa sama sekali. Doa adalah pilar penguat keberhasilan kita.
Kamu sudah berjuang disertai doa tak henti-henti, namun jodoh tak kunjung datang jua. Jangan berkecil hati, Kawan. Percayalah, Tuhan akan mengabulkan doamu pada suatu hari. Bukankah Dia terlah memerintahkan kita agar tak lepas berdoa. Sabda-Nya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu!”

Berprasangka baik saja kepada Tuhan. Sebab, apa yang kelak menimpa kita akan sesuai dengan apa yang kita prasangkakan kepada-Nya. Soal doa agar beroleh jodoh yang juga belum terkabul, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Kemungkinan pertama, kamu berdoa tanpa disertai keyakinan dikabulkannya doa tersebut. Sehingga, ketika melalukukan pendekatan rasa percaya diri masih juga belum muncul. Si dia mungkin saja menaruh hati, tetapi melihat kamu yang kurang begitu meyakinkan, dia pun sedikit ragu untuk menerima kehadiranmu.

Kemungkinan kedua, si dia yang kamu taksir itu memiliki karakter yang sangat tidak sejalan dengan karaktermu. Sehingga, dia tak dijodohkan dengan kamu. Asal tahu saja, yang baik menurut pandangan kamu belum tentu baik dalam pandangan Tuhan. Terasanya ketika kamu sudah berumah tangga. Kelak kamu akan bergumam dalam hati: “Untung gak jadi sama dia”.

Bagaimana ketentuan berdoa yang baik? Bagi kaum muslimin bisa mengutip adab-adab berdoa di bawah ini.

1. Pilihlah waktu yang baik dan mulia misalnya pada hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga akhir dari malam dan pada waktu sahur.

2. Lantunkan doa ketika berada dalam keadaan mulia, misalnya, ketika bersujud dalam sembahyang, ketika berhadapan dengan musuh dalam pertempuran, ketika hujan turun, sesaat sebelum dan sesudah menunaikan sembahyang, ketika jiwa sedang tenang dan bersih dari segala gangguan syetan dan ketika menghadap kaabah.

3. Ikrarkan doa sembari menghadap kiblat.

4.Rendahkanlah suaramu, sehingga orang yang duduk di sebelah kamu hanya sekedar samar-samar mendengar lantunan doamu.

5. Cukuplah berdoa dengan kata-kata yang sederhana. Tidak perlu dilagukan dengan irama-irama tertentu.

6. Berlaku khusyuk dan tunduk dengan merasakan kebesaran dan kehebatan Allah dalam jiwa kita yang halus.

7. Tumbuhkan kepercayaan bahwa doa itu akan dikabulkan Allah. Jangan gelisah dan jangan merasa takut doa itu tidak diperkenankan-Nya.

8. Lantunkan doa secara berulang-ulang. Khusunya, doa tentang sesuatu yang sangat kita utamakan. Akan lebih baik jika dibaca hinga dua tiga kali.

9. Pujilah Allah pada bagian awal doa.

10. Bertobatlah sebelum berdoa dan menghadapkan diri kepada Allah.

Posting Komentar

0 Komentar